Tuesday, December 2, 2008

UMMU WARAQOH

UMMU WARAQOH

Sahabat Nabi dari Ansor yang dapat Gelar Asy-syahidah

Ummu Waraqoh seorang yang mashur di zamannya, kemashuran beliau begitu di muliakan. Beliau seorang hamba yang agung, betapa tidak beliau begitu taat kepada aturan-Nya.

Ummu Waraqoh binti Abdullah bin Haris bin Uwaimir bin Naufal seorang sahabat perempuan dari kaum Ansori, beliau mempunyai nasab yang terhormat dan mulia beliau juga seorang yang kaya raya. Beliau termasuk sahabat yang sukses dalam urusan dunia, dalam artian beliau memiliki harta yang melimpah, pangkat, nasab yang bagus, kedudukan yang terhormat dll, namun beliau tidak di sibukkan dengan urusan duniawi beliau lebih memilih mendekatkan dirinya pada dzat yang Maha Kekal yaitu Allah Swt. Yang terbayang oleh Ummu Waraqoh bukanlah keindahan dunia melainkan adalah keindahan surga yang tidak bisa di gambarkan oleh apapun, surga yang telah Allah janjikan kepada ahlinya. Khususnya surga tempat bagi para syahidah.

Ummu Waraqoh sangat senang sekali bila beliau bisa pergi bersama Nabi Muhammad, hingga suatu hari ketika Nabi beserta Kaum Muslimin hendak pergi untuk Perang Badar Ummu Waraqoh mengutarakan kesenangannya itu:

“Ya…Rasulallah izinkan aku pergi bersamamu, sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang sakit di antara kalian dan mudah-mudahan Allah memberikanku rizki dengan gelar Syahidah” ungkap Ummu Waraqoh

“belajarlah di rumah, maka sesungguhnya Allah memberikan rizki syahidah kepadamu”jawab Rosulallah.

Maka dari sanalah Ummu Waraqoh di beri gelar Syahidah.

Setiap kali Ummu Waraqoh membacakan ayat al-qur’an, beliau membacakannya dengan penuh rasa khusu’ dan wara’. Setiap hari semakin bertambah pula rasa kedekatannya pada Allah Swt.

Seperti yang telah di ketahui bahwa Ummu Waraqoh dapat gelar syahidah ketika yaom badar, beliau lah sahabat pertama yang dapat gelar ini, tidak ada satu sahabat pun yang dapat gelar ini sebelumnya dan tidak ada satu gelar pun yang begitu umum orang-orang menyebutnya kecuali dengan laqob yang satu ini.

Ummu Waraqoh pernah meminta izin kepada Rasulullah agar di rumahnya diangkat seorang laki-laki sebagai muadzin, Rasulullah pun memberikannya izin dan menyiapkan seorang muadzin bagi beliau yaitu seorang laki-laki yang sudah tua. Jadilah rumah Ummu Waraqoh rumah yang selalu di laksanakan shalat lima waktu dan Ummu Waraqoh menjadi imam bagi para wanita di daerahnya.

Ummu Waraqoh hidup sendirian, beliau belum mempunyai seorang suami. Namun beliau tidak hidup sendiri di rumahnya, beliau tinggal di rumahnya bersama seorang budak laki-laki dan budak perempuan yang mana budak tersebut telah Ummu Waraqoh jajjikan merdeka setelah Ummu Waraqoh meninggal dunia. Ternyata kedua budak itu pada malam hari pergi ke tempatnya, lalu menyekap mukanya dengan selimut sampai mati kemudian kedua orang tersebut pergi pada pagi harinya.

Peristiwa ini pertama kali di ketahui oleh Umar bin Khathab, tatkala Umar memasuki rumahnya namun ia tidak melihat siapapun, kemudian beliau memasuki kamarnya ternyata beliau sudah terbungkus dengan kain disamping kamar. Kemudian Umar bin Khathabpun naik mimbar untuk mengumumkan dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata “ hadapkan dua budak tersebut kepada ku”.

Maka datanglah dua orang budak tersebut dan beliau menanyai keduanya, mereka pun mengakui bahwa mereka telah membunuh Ummu Waraqoh. Kemudian Umar bin Khathab pun memerintahkan agar kedua budak tersebut di salib, dan mereka berdualah orang yang pertama kali di salib dalam sejarah islam.Wallahua’lam bi sowab.